Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tugas Officer (Perwira Jaga) Saat Kapal Berlabuh Jangkar

Berlabuh jangkar (Anchorage) adalah suatu kondisi dimana kapal berlabuh atau berhenti diperairan dengan menggunakan jangkarnya dengan tujuan-tujuan tertentu, seperti melakukan pengisian bahan bakar (bunker), mengambil makanan, menunggu pandu (pilot), menunggu antrian memasuki pelabuhan atau melakukan aktivitas lainnya sebelum kapal memasuki terminal atau dermaga.

Tugas Deck Officer Saat Kapal Berlabuh Jangkar

Sebagai crew kapal baik sebagai officer maupun rating harus memahami secara seksama tentang tanggung jawab dan tugas-tugasnya ketika kapal berlabuh.

kapal berlabuh jangkar

Berikut ini adalah tugas perwira jaga ( Deck Officer) saat kapal berlabuh jangkar.

  1. Mengamati kapal-kapal terdekat yang berada di area sekitar kapal. Hal ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung/visual atau dengan menggunakan Radar yaitu dengan mengambil jarak dan baringan kapal-kapal terdekat setiap jam untuk memudahkan seorang perwira mengetahui apabilah jangkar kapal larat (draging). 
  2. Mengaktifkan safety alarm pada ECDIS agar alarm akan memberikan isyarat apabila kapal keluar dari Swing Circle
  3. Memberikan perinta kepada AB jaga untuk mengecek arah rantai jangkar dan melaporkan ke anjungan(Bridge). Hal ini dilakukan agar perwira jaga dapat mengetahui dan memastikan jangkar kapal tidak larat.
  4. Menentukan dan mencatat posisi kapal (Position), arah rantai jangkar (Chain Leading), Kapal-kapal terdekat (Nearest vessels), cuaca (Weather), arah dan kecepatan angin pada log book setiap 30 menit atau per 1 jam.
  5. Mengambil baringan dan jarak suatu objek tetap (Fix Object) untuk memastikan bahwa posisi anchorage kapal tidak mengalami perubahan secara signifikan. Fix object yang dimaksud adalah object yang tidak berpeindah posisi seperti menara suar (Light House), Gunung, Tanjung dan object lainnya yang sifatnya tetap.
  6. Memastikan lampu tanda berlabuh jangkar (signal light) telah dinyalakan jika malam hari, dan sosok benda yakni 1 buah bolah hitam harus terpasang di haluan jika siang hari.
  7. Mencatat semua kegiatan dan aktivitas yang dilakukan selama kapal berlabuh jangkar. Aktivitas yang dimaksud adalah seperti bunker bahan bakar, bunker fresh water, provision, termasuk jika ada service boat sandar pada lambung kapal disertai dengan alasan dan tujuannya.
  8. Mencatat jika ada orang/pengunjung yang naik ke atas kapal dan memastikan orang tersebut memiliki alasan dan tujuan yang jelas mengapa naik ke atas kapal.
  9. Monitor radio VHF dan memastikan channel radio stand by pada channel yang sesuai dengan channel di mana kapal tersebut berlabuh jangkar. 
  10. Menginstruksikan AB duty untuk melakukan Security Patrol setiap jam atau setiap kali diperlukan.  

Tugas Officer Sebelum Kapal Berlabuh Jangkar

Hal yang harus dipersiapakan sebelum kapal berlabuh jangkar adalah sebagai berikut.

  1. Memastikan kedalaman laut atau perairan dimana kapal akan berlabuh memiliki kedalaman yang aman untuk draft maksimal kapal
  2. Memastikan kapal memiliki UKC yang aman dan sesuai dengan standar UKC Policy yang telah ditentukan oleh managemen perusahaan (SMS).
  3. Mengenali karakteristik dasar laut agar  jangkar dapat bekerja/makan dengan baik
  4. Memastikan Echo Sounder bekerja dengan normal agar kedalaman yang ditampilkan pada echo sounder benar-benar akurat.
  5. Membandingkan kedalaman yang tercantum pada peta laut, ECDIS, dan Echo Sounder untuk mengetahui berapa selisih dari ketiganya.
  6. Mengecek pasang surut air laut pada perairan dimana akan berlabuh. Pasang surut dapat dilihat pada tides table atau pada passage plan yang telah disiapkan oleh second officer (mualim 2).
  7. Meminta izin kepada Port Control (pihak pelabuhan) yang berwenang. Dalam hal ini biasanya Port Control akan memberikan titik koordinat tempat berlabuh atau Port Control akan mengarahkan ke area mana kapal akan berlabuh jangkar.
  8. Memastikan bahwa area dimana kapal akan berlabuh, aman dari bahaya-bahaya navigasi dan posisi tersebut aman dari kabel-kabel dan pipa-pipa bawah laut.

Pada umumnya kapal akan diberikan titik koordinat dari Port Control untuk area dimana kapal akan berlabuh. Namun sebagai officer di atas kapal harus mampu dan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam dalam menentukan dimana kapal akan berlabuh dengan aman, guna untuk menghindari bahaya-bahaya yang dapat berdampak buruk terhadap keselamatan kapal.

Tugas Officer Setelah Kapal Berlabuh Jangkar

Setelah berlabuh jangkar apa saja yang harus dilakukan oleh perwira jaga (Duty Officer). Berikut ini adalah hal-hal yang harus dilakukan setelah kapal berlabuh jangkar.

  1. Melapor kepada Port Control bahwa kapal telah Drop Anchor serta melaporkan waktu (jam) saat Drop Anchor.
  2. Catat dan tandai kapal-kapal yang berada disekitar minimal 2 kapal terdekat.
  3. Catat objek tetap/Fix Object seperti menara suar, gunung dan tanjung. Sebagai acuan kapal dalam mengambil posisi setiap jam.
  4. Catat dan record pada Loogbook jam berapa kapal Drop Anchor, jam berapa Brought Up serta berapa jumlah segel rantai jangkar yang digunakan.
  5. Buat Swing Circle pada ECDIS untuk mempermudah mengetahui apabila jangkar kapal larat.
  6. Setting Radar pada jarak yang kecil, Misalnya pada Range 0.5 NM. Dan tempatkan VRM pada kapal-kapal terdekat, hal ini akan membantu anda mengetahui apabila ada kapal lain yang semakin mendekat ke posisi kapal anda.
  7. Update AIS ke status Anchorage.
Semoga tulisan ini dapat membantu para sobat pelaut dalam memahami tugas dan tanggung jawabnya di atas kapal secara khusus ketika kapal sedang berlabuh. Terima Kasih dan Salam Satu Jangkar.
Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for "Tugas Officer (Perwira Jaga) Saat Kapal Berlabuh Jangkar"