Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Tentang Life Jacket Yang Wajib Kamu Ketahui

Life jacket atau jaket pelampung salah satu dari bagian persiapan alat keselamatan yang harus dipenuhi sebelum kapal berangkat. Setiap crew dan penumpang harus memiliki alat ini yang sesuai dengan ukuran tubuh masing-masing dan harus mengetahui cara menggunakannya dengan benar. Selain itu, alat ini juga harus disimpan di tempat yang mudah dijangkau dan mudah terlihat.

Life jacket adalah salah satu alat keselamatan yang sangat penting dalam kegiatan maritim seperti pelayaran, nelayan, dan olahraga air. Alat ini dirancang untuk membantu seseorang agar tetap terapung di atas air jika terjadi kecelakaan di laut atau sungai. 

penjelasan tentang life jacket

Apa Fungsi Life Jacket

Fungsi life jacket adalah alat penolong yang digunakan untuk mengapung di atas air agar tidak tenggelam saat kita sedang berada di air. Hal ini biasanya terjadi ketika dalam situasi darurat sehingga mengharuskan crew dan penumpang meninggalkan kapal. 

Alat ini salah satu jenis Life Saving Appliances (LSA) yang harus ada di kapal sebagai persyaratan dalam standar keselamatan. 

Berikut ini fungsi life jacket (Jaket Pelampung):

  1. Sebagai alat untuk mengapungkan badan saat berada di air agar tidak tenggelam
  2. Sebagai alat penolong yang wajib dipakai saat terjadi situasi marah bahaya di kapal
  3. Sebagai sarana yang wajib dipergunakan saat melakukan drill Abandon Ship
  4. Sebagai sarana yang dapat memudahkan tim penyelamat menolong korban karena alat ini memiliki warna yang sangat mencolok dan terang.
  5. Selain itu peralatan pada life jacket juga dapat digunakan untuk memberi signal dalam meminta pertolongan. 

Persyaratan Life Jacket 

Persyaratan dan ketentuan life jacket yang ada di kapal sesuai SOLAS meliputi:

  1. Setiap life jaket harus dilengkapi dengan whistle (peluit) yang diikatkan dengan kuat oleh tali yang sesuai.
  2. Harus memiliki lampu (light) yang dapat berfungsi secara normal serta dapat menyala secara otomatis saat terkana air.
  3. Harus dilengkapi dengan Bouyant Line yang dapa digunakan untuk saling terikat dengan korban lainnya di laut. Tujuannya adalah agar korban yang berada di laut tidak saling terpisah sehingga dapat survival bersama-sama.
  4. Harus terdapat dan tertulis Nama Kapal, Tempat Register dan Call sign kapal.
  5. Harus dilengkapi dengan alat atau sarana yang dapat digunakan penyelamat untuk mengangkat korban dari air ke atas Rescue Boat (survival Boat).
  6. Jacket harus terbuat dari bahan yang tidak boleh terbakar dan meleleh ketika terkena api selama 2 detik. 
  7. Ketika digunakan melompat dari ketinggian minimal 4,5 meter ke permukaan air, life jacket tidak akan menyebabkan cedera pada pemakainya serta tidak akan terjadi kerusakan. 
  8. Life jacket harus memiliki daya apung (Bouyancy) yang tidak berkurang dari 5 % setelah 24 jam digunakan didalam air.
  9. Harus ditempatkan pada tempat yang aman, mudah dilihat, dan mudah dijangkau.
  10. Setiap kabin Crew di kapal harus dilengkapi dengan alat ini sesuai dengan jumlah orang dalam cabin tersebut.
  11. Tempat menyimpannya harus diberi tanda/marking IMO symbol dengan jelas.

Itulah beberapa persyaratan yang harus terpenuhi untuk bisa dikatakan bahwa telah memenuhi standar sebagai alat keselamatan di atas kapal berdasarkan ketentuan yang di atur dalam SOLAS.

Apa Saja Aksesoris Pada Life Jacket

aksesoris pada life jacket

Selain sebagai alat untuk mengapungkan badan di air, life jacket juga memiliki perlengkapan (aksesoris) yang memiliki fungsi masing-masing seperti sebagai pemberi signal untuk meminta pertolongan.

Lalu apa saja aksesoris yang harus ada pada life jacket, Untuk memahaminya berikut ini penjelasannya:

  1. Nama Kapal: Pada setiap life jacket harus dituliskan Nama Kapal, Call sign dan Tempat Register. Tujuannya apa? Tujuannya adalah supaya ketika ada korban yang ditemukan maka tim penyelamat dapat dengan cepat mengetahui identitas dan sumber dari pada korban tersebut.
  2. Reflective Tape: Ini berfungsi untuk memantulkan cahaya sehingga mudah terlihat oleh orang lain secara visual. Baik di malam hari ketika reflective tape terkena cahaya maka akan memantulkan cahaya yang sangat menonjol.
  3. Light (Lampu): Lampu ini sangat penting karena dapat digunakan sebagai sinyal untuk meminta pertolongan. Lampu ini berkedip-kedip dengan warna putih dan sangat menonjol.
  4. Whistle (Peluit): item ini juga berfungsi sebagai alat untuk memberi sinyal dalam meminta pertolongan. Namun, alat ini lebih efektif digunakan saat siang hari yakni dengan memberi sinyal berupa bunyi dengan cara meniup peluit tersebut.
  5. Bouyant Line: item ini berupa tali yang tahan saat terkena dengan air. Bouyant Line pada life jacket berfungsi sebagai alat untuk mengikatkan diri dengan korban lainnya. Tujuannya apa? Tujuannya adalah agar tidak ada korban yang terpisah atau menghilang sehingga dapat survival bersama-sama.

Jenis-Jenis Life Jacket

Jenis-jenis life jaket terdiri atas 5 tipe yaitu sebagai berikut:

Tipe 1 (offshore life jacket): Digunakan di semua jenis perairan. Jaket ini memiliki ketebalan yang tinggi sehingga memberikan daya apung tertinggi. Mampu membalikkan tubuh penggunanya agar wajahnya menghadap ke atas.

Tipe 2 (near-shore life vest): Cocok digunakan di perairan yang tenang dan ketika penyelamatan dapat dilakukan dengan cepat. Meskipun tidak seketebal tipe 1, jaket ini tetap memberikan perlindungan yang baik.

Tipe 3 (flotation aid): Juga cocok digunakan di perairan yang tenang. Meskipun tidak bisa membalikkan wajah ke atas, jaket ini tidak terlalu tebal sehingga lebih nyaman dipakai.

Tipe 4 (throwable devices): Bentuknya bukan jaket, tetapi lebih mirip bantalan atau ban yang membantu seseorang mengapung. Daya apungnya rendah dan hanya dapat digunakan jika pengguna masih sadar.

Tipe 5 (special devices): Jenis ini adalah jaket pelampung yang dirancang untuk keperluan khusus seperti olahraga air seperti kayak, ski air, dan sebagainya. Biasanya lebih tipis dan memiliki daya apung yang lebih rendah.

Penting untuk selalu menggunakan jaket pelampung yang memiliki kemampuan untuk membalikkan tubuh pemakainya agar wajahnya selalu menghadap ke atas. Jenis life jacket ini sangat penting bagi mereka yang mungkin dalam keadaan pingsan atau tidak sadar. 

Dengan adanya jaket pelampung seperti itu, penyelamat dapat dengan mudah membalikkan tubuh korban dan menariknya ke posisi yang aman.

Selain jenis dari 5 tipe di atas, terdapat juga pembagian kategori Life jacket secara umum yaitu inflatable dan Non-inflatable.

Inflatable Life Jacket adalah Jenis jaket pelampung yang perlu ditiup atau dipompa agar dapat mengapungkan penggunanya di laut. Ada tipe yang harus ditiup secara manual dan ada juga tipe yang otomatis langsung mengembang saat terkena air.

Non-Inflatable Life Jacket adalah jaket pelampung yang tidak perlu ditiup atau dipompa karena sudah dilengkapi dengan bahan apung sehingga begitu berada di air langsung terapung.

Berapa Lama Life Jacket Dapat Bertahan di Air

Sekalipun alat keselamatan sebagai alat yang digunakan untuk bertahan di air, namun memiliki batasan daya apung untuk bisa bertahan di air.

Memang benar bahwa alat ini dirancang untuk memberikan bantuan penyelamatan dalam situasi darurat di laut. Tetapi daya tahan atau umur pemakaian life jacket sangat tergantung pada kondisi pemakaian dan perawatan yang dilakukan. Daya apung tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kekuatan ombak, suhu air laut, dan sebagainya.

Secara umum, sebagaimana dijelaskan dalam SOLAS bahwa daya apung life jacket harus tidak boleh menurun 5 % selama 24 jam digunakan. Jadi hal ini berarti bahwa penggunaan yang efektifnya adalah selama 24 jam dan setelah itu kekuatan daya apung dan daya tahannya mulai menurun.

Cara Menggunakan Life Jacket

cara menggunakan life jacket

Meskipun alat keselematan terlihat simpel namun ada beberapa orang yang masih belum paham mengenai cara penggunaannya dengan benar. Penggunaannya harus sesuai dengan prosedur agar dapat berfungsi dengan baik pada saat telah terikat dengan badan kita.

Prosedur dan cara menggunakan Life jaket adalah:

  1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah periksa terlebih dahulu untuk memastikan tidak adanya kerusakan.
  2. Kenakan dan kalungkan dengaan memasukkan leher. Pastikan tidak terbalik yang bagian depan harus di depan dan bagian belakang harus di belakang.
  3. Gunakan talinya (Belt) dan ikankan dengan erat pada badan anda.
  4. Sebelum meninggalkan kapal periksa kembali dan pastikan telah terpasang dan terikat dengan benar.

Sangat penting untuk dipastikan bahwa life jacket yang digunakan telah mendapat sertifikasi dari badan pengawas keselamatan maritim atau badan lainnya yang berwenang. Hal ini penting karena jika tidak memiliki sertifikasi maka mungkin alat tersebut tidak memiliki standar keselamatan yang memadai sehingga dapat memberikan perlindungan yang tidak optimal.  

Dalam situasi darurat, penggunaan alat keselamatan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Setiap penumpang dan crew kapal harus memastikan bahwa jaket penolong telah terpasang dengan benar dan tali pengaman sudah terkacing dengan kuat.

Perawatan Life Jacket

Agar life jacket dapat bertahan dengan lama serta terhindar dari kerusakan, maka harus dilakukan perawatan secara rutin. Di kapal pengecekan alat keselamatan ini harus diperiksa dengan baik secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan setiap bulan dan apabila ada yang mengalami kerusakan maka harus diganti sesegera mungkin. 

Lalu bagian apa saja yang harus diperiksa pada saat kita melakukan perawatan di kapal. Bagian bagian yang harus diperiksa adalah sebagai berikut:

  • Badan life jacket: harus diperiksa secara keseluruhan untuk dipastikan tidak ada bagian yang rusak seperti robek dan lain sebagainya.
  • Reflective tape: harus dicek apakah masih dapat memantulkan cahaya dengan sempurna dan harus diganti apabila diperlukan.
  • Lampu (Light): harus diperiksa apakah masih dapat menyala dengan berkedip secara teratur serta di cek tanggal expirednya. Apabilah ada lampu yang masih menyala tetapi sudah expired maka tetap harus diganti.
  • Whistle: cek dan periksa peluit tersbeut apakah masih berfungsi dengan baik, pastikan masih berbunyi dengan normal saat ditiup.
  • Bouyant Line: cek dan periksa apakah tali tersebut masih ada pada setiap life jacket dan pastikan masih dalam keadaan normal dan siap digunakan setiap saat.
  • Marking atau Tanda: pastikan marking tersebut masih dapat dibaca dengan jelas. Marking yang dimaksud seperti Nama Kapal, Call sign Kapal dan Tempat Register Kapal.
  • IMO Symbol: Setiap tempat dan letak life jacket harus ditandai dengan IMO Symbol. Pastikan symbol tersebut masih terlihat dengan jelas dan lakukan pergantian apabila diperlukan.
  • Letak dan Tempat Life Jacket: Harus sesuai dengan yang tergambar pada “Fire Plan” dan jumlahnya pun harus sesuai.

Itulah bagian-bagian yang harus dan wajib diperiksa pada saat kita melakukan perawatan dan pengecekan.

Pemeriksaan alat keselamatan ini merupakan tugas dan tanggung jawab mualim 3 di atas kapal yang tentunya dibawa pengawasan Chief Officer. Untuk mempermudah kita dalam melakukan pemereksiaan alat ini maka biasanya dilakukan bersamaan pada saat melaksanakan Boat drill di kapal.

Pada saat melaksanakan latihan meninggalkan kapal maka setiap crew tentu akan membawa life jacketnya masing-masing. Sehingga ini adalah waktu terbaik bagi seorang mualim 3 melakukan pemeriksaan dan pengecekan.

Berapa Jumlah Life Jacket di Kapal

Jumlah life jacket yang ada di kapal tergantung pada jenis dan tipe kapal serta ukuran besar kecilnya kapal. Misalnya untuk kapal penumpang tentu saja jumlah yang harus disiapkan jauh lebih banyak dari pada jenis kapal niaga. 

Selain itu untuk kapal penumpang juga harus menyediakan jenis dan tipe yang dikhususkan untuk anak-anak. Namanya juga kapal penumpang, tidak menutup kemungkinan akan ada anak-anak yang menjadi penumpangnya.

Untuk Kapal penumpang harus memiliki jumlah life jacket tidak boleh kurang dari 5 % dari jumlah penumpang. Serta di wajibkan juga membawa jenis life jacket untuk anak-anak dengan jumlah tidak boleh kurang dari 10 % dari jumlah total penumpang yang bisa dimuat.

Dan untuk kapal jenis lainnya seperti Kapal Tanker, Cargo dan lain-lain harus memiliki life jacket yang tidak boleh kurang dari jumlah crew kapal diluar yang ada pada tempat lainnya seperti di anjungan, CCR, ECR dan ruang-ruang khusus di kapal. 

Itulah penjelasan mengenai life jacket (jaket penolong), semoga menambah pengetahuan dan wawasan bagi setiap pembaca dan pengunjung web site Karya Pelaut


Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for "Penjelasan Tentang Life Jacket Yang Wajib Kamu Ketahui"