Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penjelasan Fire Fighting Appliances (FFA) dan Contohnya

Keselamatan di laut adalah prioritas utama setiap kapal, keberadaan Fire Fighting Appliances (FFA) memiliki peran penting sebagai alat pemadam kebakaran. Salah satu ancaman serius yang dapat mengancam nyawa dan kerugian harta benda adalah kebakaran.

Setiap kapal yang berlayar harus dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran yang memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dan harus memenuhi standar yang telah ditentukan dalam SOLAS.

penjelasan ffa fire fighting appliances

Lalu apa yang dimaksud dengan FFA dan apa saja contohnya? Berikut ini penjelasannya yang ditulis berdasarkan pengalaman sebagai pekerja di atas kapal.

Pengertian Fire Fighting Apliances

Fire Fighting Apliances (FFA) adalah alat-alat yang digunakan untuk memadamkan api apabilah terjadi kebakaran, baik api dengan skala kecil maupun skala besar. Selain itu ada juga yang menjadi pemberi alarm jika terjadi kebakaran pada tempat-tempat tertentu yang tanpa adanya pengawasan langsung oleh manusia.

FFA juga dikenal dengan sebutan FFE singkatan dari Fire Fighting Equipments. Kedua istilah ini memiliki arti dan makna yang sama.

Setiap pelaut wajib mengetahui dan mengenali apa saja yang termasuk dalam kategori FFA serta bagaimana cara menggunakannnya sesuai prosedur yang benar.

sebagai alat pemadam kebakaran di kapal, perlengkapan FFA harus dipastikan dalam keadaan yang baik dan siap digunakan kapan pun. Oleh karena itu ketika saya menjadi Third Officer saya benar-benar melakukan pengecekan secara berkala terhadap semua alat pemadam kebakaran tersebut.

Apabila ada yang rusak maka harus diperbaiki secepat mungkin atau diganti dengan yang baru jika ada spare yang tersedia. Sebagai Third Officer (Mualim 3) harus mampu mengenali dimana saja posisi dan letak alat-alat ini di kapal dan wajib memberikan familiarization pada setiap crew terlebih khusus ketika ada crew yang baru naik kapal.

Apa saja yang Termasuk FFA

Untuk lebih memahami dengan jelas mari kita bahas satu persatu tentang apa saja yang termasuk FFA dan apa fungsinya di kapal.

Sebelum membahas lebih jauh, kembali saya ingatkan buat teman-teman pelaut bahwa website Karya Pelaut ini merupakan tempat untuk berbagi ilmu dan tempat belajar bersama. 

Oleh karena itu kami sarankan untuk mengunjungi website ini setiap saat karena kami akan menyajikan berbagai macam artikel tentang dunia Pelayaran baik yang berhubungan dengan bagian mesin maupun bagian deck.

Tanpa berlama-lama mari kita kembali ke topik utama yakni fire fighting appliances (FFA) sebagai pokok pembahasan kita dalam artikel ini.

Berikut ini adalah Perlengkapan dan Contoh FFA (Fire Fighting Appliances), yaitu:

1. Fire Hose, Nozzle dan Fire Hydrant

fire hose nozzle dan fire hydrant

Fire hose yang ada di kapal harus memiliki panjang minimal 10 Meter, ukuran diameter bergantung pada ukuran diameter coupling dan Nozzle. Standar ukuran diameter Nozzle yang selalu digunakan di atas kapal adalah 12 mm, 16 mm dan 19 mm. Selain itu jenis Nozzle yang digunakan harus jenis spray dan jet. 

Terdapat Fire Hose Box yang berisi perlengkapan pemadam seperti fire hose, nozzle, spanner. 

Spanner berfungsi untuk mengencangkan coupling hose pada hydrant agar tersambung dengan sempurna untuk mencegah adanya kebocoran.

Fire hydrant harus terdapat pada setiap posisi yang tepat di kapal seperti dibagian haluan, tengah dan buritan kapal. Selain itu harus juga terdapat dalam ruang akomodasi dan ruang kamar mesin. 

Prinsip utama dari penempatan posisi hydrant kapal adalah untuk menjangkau semua area atau setiap titik sehingga mempermudah memadamkan api jika terjadi kebakaran.

Untuk di maindeck atau geladak utama kapal yang panjangnya 100 meter maka harus terdapat minimal 4 hydrant yakni di bagian forecastle, manideck bagian depan, tengah dan Belakang.

2. Foam Monitor

foam monitor

Foam Monitor adalah jenis FFA yang berupa perangkat pemadam kebakaran dengan menggunakan foam (busa). Pada Foam Monitor terdapat sejenis nozzle atau jet yang terhubung langsung ke foam tank melalui pipa (Foam Line) yang dapat ditembakkan pada area terjadinya kebakaran.

Foam atau busa tersebut membantu menekan permukaan api dengan cara memblokir pasokan oksigen sehingga api dapat dengan mudah terpadamkan.

Foam monitor umumnya digunakan dalam situasi kebakaran yang terjadi pada cairan seperti minyak atau zat kimia cair lainnya. 

Alat ini mampu menjangkau jarak yang cukup jauh sehingga sangat efektif digunakan di kapal seperti pada jenis kapal tanker.

3. Portable Fire Extinguisher 

portable fire extinguisher

Portable Fire Extinguisher atau dikenal dengan nama Alat Pemadam Api Ringan (APAR), disebut sebagai alat pemadam api ringan karena hanya digunakan untuk memadamkan api yang skala kecil. 

Dan juga disebut sebagai Portable karena dapat dan mudah diangkat untuk dibawa ke lokasi terjadinya kebakaran. 

Jenis portable fire extinguisher seperti CO2, FOAM dan Dry Chemical Powder, ke tiga jenis ini harus ada di kapal karena memiliki fungsi masing-masing. 

Alat pemadam api ringan ini harus diletakkan pada posisi yang tepat sesuai dengan Fire Plan Kapal yang disertai dengan prosedur penggunaannya.

Saya akan membahas lebih jauh tentang Portable Fire Extinguisher dalam artikel selanjutnya agar dapat memberikan penjelasan yang lebih rincih dan lengkap. Oleh karena itu tetap kunjungi website karya pelaut setiap saat agar selalu melihat dan membaca artikel-artikel terbaru lainnya.

4. Fixed Fire Extinguisher System

Fixed fire extinguisher adalah jenis pemadam kebakaran tetap yang tidak bisa dipindah-pindahkan. Jenis-nya seperti Fix CO2, Foam Tank, Sprinkler dan Hydrant. 

Semua jenis alat pemadam ini memiliki pengoperasian yang berbeda-beda, Fix CO2 biasanya dikhususkan untuk area engine room, Pump room dan kadang juga ada pada Galley (Dapur Kapal).

Foam Tank ini terhubung dengan foam monitor yang bisa dibilang berfungsi sebagai nozzle untuk dicampurkan dengan air ketika digunakan. 

Sedangkan Sprinkler juga hanya terdapat pada ruang-ruang tertentu seperti paint store, sample store, dan Purifier room. 

5. Fire Detector, Smoke Detector dan Fire Alarm

smoke detector dan fire alarm

Ini adalah jenis FFA yang memiliki fungsi berbeda-beda namun ketiga-tiganya sangat penting keberadaanya di kapal.

Fire Detector adalah alat yang memberikan tanda dalam bentuk alarm ketika terjadi kebakaran atau ketika mendeteksi udara panas yang ada disekitarnya. 

Fire detector memiliki panel yang biasanya terdapat di atas bridge. Panel tersebut berfungsi untuk mengontrol dan memonitor area mana yang terdeteksi adanya kebakaran atau panas.

Smoke detector memiliki fungsi yang sama dengan Fire detector, hanya saja smoke detector hanya mendeteksi asap dan bukan panas. 

Namun, pada zaman sekarang sudah terdapat alat yang dual fungsi yang artinya dapat mendeteksi panas dan juga dapat mendeteksi asap(smoke).

Fire Alarm adalah jenis FFA yang akan mengeluarkan peringatan berupa bunyi alarm jika terjadi kebakaran atau adanya asap di kapal. Fire Alarm ini memiliki panel monitor yang saling terhubung dengan fire detector dan smoke detector. 

Hanya saja fire alarm terdiri dari dua jenis ada yang otomatis dan ada yang manual, yang manual yang biasanya terdapat pada dinding alleway kapal dan didalamnya terdapat tombol yang dapat ditekan secara manual oleh orang yang melihat adanya titik api. 

Apabila fire alarm manual tersebut ditekan maka alarm akan berbunyi untuk memberikan peringatan kepada orang lain.

6. Fire Damper

Fire damper adalah jenis fire fighting yang berfungsi untuk memblokir jalur udara secara otomatis pada pada saluran ventilasi agar api dan panas tidak menyebar ke area dan ruangan lainnya. 

Pada saat terjadi kebakaran, sensor pada fire damper akan mendeteksi adanya api dan panas. Pada saat melebihi ambang batas pada suhu tertentu maka akan menutup secara otomatis.

Fire damper harus dicek dan dirawat secara berkala untuk memastikan bahwa alat ini berfungsi dengan benar dan dapat bekerja dengan normal setiap saat dibutuhkan.

7. Fire Doors

Fire doors terbuat dari bahan yang tahan terhadap suhu tinggi dan dirancang dengan konstruksi yang kokoh dan tahan terhadap api yang berfungsi untuk mencegah panas dan api menjalar ke ruang lainnya. 

8. Fire Pump

Fire pump adalah jenis pump yang dikhususkan untuk memompa air dengan tekanan tinggi guna untuk memadamkan kebakaran. 

Setiap kapal harus dilengkapi dengan Fire pump atau emergency fire pump untuk menyuplai air melalui hydran dan foam monitor.

9. Fireman Outfit

Fireman Outfit adalah baju tahan api yang harus dikenakan ketika melakukan pemadaman. Setiap kapal diwajibkan memiliki dan membawa fireman outfit dalam keadaan yang siap untuk digunakan setiap saat. 

10. SCBA

SCBA adalah jenis FFA yang terdiri atas air cylinder dan shoulder bag yang digunakan sebagai alat bantu pernapasan ketika sedang memadamkan api agar kita tidak menghirup asap atau zat beracun.

SCBA selalu disandingkan dengan fireman outfit dalam kotak atau tempat yang sama karena umumnya selalu digunakan bersamaan. 

Penjelasan secara detail mengenai alat ini akan saya bahas dalam artikel khusus yang membahas tentang SCBA (Self Contained Breathing Apparatus).

11. EEBD

EEBD hampir sama dengan SCBA yakni merupakan air cylinder sebagai alat bantu pernapasan, hanya saja EEBD hanya diperuntukkan sebagai alat bantu pernapasan untuk melarikan diri dari ruang yang berbahaya ke ruang yang aman.

Dari namanya saja Emergency Escape Breathing Apparatus berarti hanya sebagai alat escape dalam situasi emergency.

Jadi teman-teman harus menggaris bawahi bahwa jenis FFA ini tidak diperuntukkan sebagai alat pemadam kebakaran.

12. ISC (International Shore Connection)

ISC adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan system pemadam kapal dengan system pemadam dari darat. 

Ini digunakan apabilah terjadi suatu kebakaran dan kapal tidak mampu menghasilkan air yang cukup sehingga diperlukan bantuan pasokan air dari darat atau terminal.

Atau sebaliknya jika terminal atau pihak darat membutuhkan pasokan air dari kapal maka dapat menggunakan ISC sebagai penghubung. 

Ini hanya digunakan dalam situasi emergency seperti terjadinya kebakaran di kapal atau di terminal di mana kapal tersebut berada.

Setiap kapal wajib memiliki alat ini sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam IMO (International Maritime Organization).

Saya pun akan membahas secara terpisah tentang ISC pada artikel selanjutnya agar lebih lengkap dan mudah untuk dipahami.

13. Portable Foam Applicator

portable foam applicator di kapal

Portable foam applicator adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan busa atau foam dari dalam wadah agar tercampur dengan air yang digunakan untuk memadamkan api.

Cara menggunakan portable foam applicator adalah dengan menghubungkan nozzle dengan fire hose kemudian star pump, ketika air sudah mengalir melalui hose maka masukkan hose kecil yang terdapat pada applicator ke dalam wada yang berisi foam. Maka secara otomatis foam akan terisap dan bercampur dengan air yang keluar dari pada nozzle.

Disebut sebagai portable karena mudah dibawa dan dipindahkan ke tempat yang diinginkan.

Di atas kapal harus terdapat portable foam applicator minimal 1 di maindeck dan 1 di Engine Room. 

Untuk mendapatkan portable foam applicator sangatlah mudah cukup dengan mengunjungi penyedia jasa jual Portable Foam Applicator baik secara online maupun offline.

Maintenance FFA

Maintenance terhadap alat pemadam kebakaran harus dilakukan secara rutin dan teliti untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi yang baik dan siap digunakan setiap saat dibutuhkan.

Maintenance FFA di kapal merupakan tanggung jawab mualim 3 dengan pengawasan dari Chief Officer sebagai safety officer.

Maintenace FFA seperti weekly maintenance, monthly maintenance dan yearly maintenance. Untuk memastikan kualitas semua alat-alat ini harus dilakukan inspection setiap tahunnya dari ahlinya serta mengeluarkan sertificat yang menyatakan bahwa semuanya dalam kondisi normal dan masih layak dipergunakan.

Jenis perawatan terhadap alat pemadam kebakaran tergantung pada jenis alatnya, misalnya SCBA dan EEBD sangat penting untuk di cek pressure cylindernya apakah masih memenuhi aturannya yakni harus 200 Bar selain itu Cylindernya juga harus memiliki sertificat hydrostatic test yang masih berlaku.

Contoh lainnya adalah perawatan terhadap fire hose, hose harus dipastikan tidak ada yang bocor serta nozzle dapat berfungsi dengan normal dan memenuhi standar persyaratan yakni jenis spray dan jet. 

Selain itu, Fire hose harus ditest setiap minggu, apabilah ada yang rusak atau bocor maka harus diganti sesegera mungkin.

Demikianlah pembahasan tentang Fire Fighting Appliances (FFA) dalam artikel Semoga teman-teman medapatkan pengetahuan dan wawasan baru. Terima kasih dan Salam Pelaut.


Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for "Penjelasan Fire Fighting Appliances (FFA) dan Contohnya"