Pengertian dan Fungsi Cofferdam Di Kapal
Pengertian Dan Fungsi Cofferdam Di Kapal - Keberadaan cofferdam di kapal bukan hanya sekedar bagian dari konstruksi, tetapi juga menyangkut keselamatan, perlindungan lingkungan, serta keamanan muatan yang sedang diangkut.
![]() |
| Manhole kapal sebagai akses menuju cofferdam untuk melakukan pemeriksaan kebocoran dan kondisi keamanan serta pengecekan kekuatan konstruksi plat |
Pada kapal tanker, biasanya terdapat muatan dengan beberapa grade atau jenis minyak dalam satu kali pelayaran. Muatan tersebut wajib dipisahkan dengan baik agar tidak tercampur.
Karena setiap cairan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda, maka penyimpanannya harus dilakukan secara terpisah. Pemisahan ini sangat penting diperhatikan untuk mencegah tercampurnya dua jenis cairan yang berbeda, jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran atau kegagalan pada dinding pemisah antar tangki.
Pengertian Cofferdam
Cofferdam adalah ruang kosong yang berada di antara dua tangki atau kompartemen pada kapal. Fungsinya adalah untuk mencegah muatan dari tanki satu ke tanki sebelahnya tercampur ketika terjadi kebocoran pada dinding tanki. Ruang ini bisa berbentuk vertikal maupun horizontal, tergantung desain dan kebutuhan kapal.
Menurut Wärtsilä Encyclopedia of Ship Technology, cofferdam harus dibuat kedap gas, dilengkapi sistem ventilasi yang memadai, dan ruang yang cukup agar memungkinkan kru melakukan pengecekan bilah diperlukan.
Bukan hanya ruang kosong biasa melainkan barrier (penghalang) yang melindungi tanki dari risiko kebocoran yang dapat menyebabkan kerusakan sistem, pencemaran laut, hingga potensi kebakaran. Kapal yang mengangkut berbagai jenis minyak, mulai dari bahan bakar (fuel oil), minyak pelumas (lube oil), air tawar, hingga air laut.
Selama operasional mesin kapal juga dihasilkan limbah seperti oily bilge (air kotor berminyak) dan sludge (lumpur minyak). Semua cairan ini memiliki sifat berbeda, sehingga penyimpanan harus benar-benar dipisahkan agar tidak terjadi pencampuran.
Secara khusus bagi kapal tanker penanganannya terbilang lebih rumit karena dalam satu pelayaran biasanya mengangkut lebih dari satu grade minyak dan muatan ini harus dijaga agar tidak tercampur.
Fungsi Utama Cofferdam
Menurut Marine Insight, cofferdam berfungsi sebagai ruang pemisah yang menjamin tidak ada kebocoran cairan dari satu tangki ke tangki lain.
Fungsi Cofferdam pada kapal antara lain :
- Mencegah pencampuran cairan berbeda, Contohnya antara tangki bahan bakar dengan tangki air tawar, atau antara muatan minyak jenis berbeda (HSFO dan LSFO).
- Mendeteksi kebocoran lebih awal, Karena harus dijaga tetap kering, kebocoran dari tangki di sekitarnya akan mudah terlihat.
- Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan adanya ruang pemisah, pencemaran, maupun kegagalan struktural dapat dihindari.
Untuk kapal tanker kerap menjadi sorotan karena membawa muatan minyak dengan sifat mudah terbakar. Ruang pemisah ini membantu menjaga agar tidak ada kebocoran minyak yang masuk ke ruang akomodasi atau ruang mesin.
Kekuatan Konstruksi Cofferdam
Konstruksinya harus didesain dengan kuat dan aman, karena menjadi penghalang antara tanki. Berikut beberapa hal penting dalam konstruksinya:
- Penguat struktur, menggunakan stiffener dan girder untuk menahan beban cairan, getaran, serta tekanan.
- Material aman, peralatan di dalamnya harus menggunakan material yang tidak menimbulkan percikan api.
- Lightening hole, hanya boleh dipasang pada area tertentu agar tidak melemahkan struktur.
- Ukuran minimal, umumnya 600 mm agar cukup untuk akses masuk jika diperlukan.
Pebgujian kekuatan konstruksinya dilakukan dengan cara mengisi cairan hingga penuh, namun pengujian ini tidak disarankan dilakukan ketika kapal berada di dry dock karena dapat menimbulkan tegangan berlebih pada struktur penyangga.
Menurut The Naval Architect Journal, desain cofferdam harus mempertimbangkan aspek human access (kemudahan kru masuk), safety (keselamatan), dan structural strength (kekuatan struktur), dengan komponen penting yang wajib antara lain:
- Ventilasi untuk sirkulasi udara agar tidak terbentuk gas berbahaya.
- Manhole sebagai akses masuk bagi kru.
- Bilge suction agar cairan yang masuk ke dalam dapat dipompa keluar.
- Pipa sounding untuk memeriksa apakah ada cairan akibat kebocoran.
Lokasi Cofferdam di Kapal Tanker
Dipasang di berbagai lokasi pada kapal, antara lain:
- Antara tangki bahan bakar (misalnya diesel oil dengan FO).
- Antara tangki minyak pelumas dan tangki penyimpanan lainnya.
- Antara tangki muatan dengan ruang akomodasi pada kapal tanker.
- Mengelilingi sump tank mesin induk.
- Memisahkan pump room dari tangki muatan di sekitarnya.
- Diantara setiap tangki muatan bagi jenis kapal pengangkut minyak.
- Antara tangki air tawar dan tangki di ruang mesin.
Beberapa tangki ballast bisa berfungsi sebagai cofferdam, namun tidak berlaku untuk slop tank yang berisi residu muatan.
Cofferdam pada kapal tanker memiliki syarat khusus yang harus dipenuhi agar dapat dikategorikan sebagai ruang aman, antara lain:
- Di sekitar tangki slop wajib dilengkapi deteksi gas.
- Harus dilengkapi pipa ventilasi yang menuju atmosfer dengan flame screen.
- Tidak boleh ada bukaan langsung ke ruang pompa atau ruang tertutup lainnya kecuali dilengkapi manhole kedap gas.
- Di area sudut antara ruang berbahaya dan tidak berbahaya bisa dibuat menggunakan pelat diagonal atau diisi material khusus.
Pada kapal yang menggunakan pompa Framo, cofferdam berfungsi ganda sebagai ruang proteksi antara bagian hidrolik pompa dengan muatan, sekaligus tempat pemasangan peralatan monitoring seal.
Perbedaan Cofferdam dan Void Space
Sering terjadi kebingungan antara cofferdam dan void space. Keduanya memang sama-sama berupa ruang kosong, tetapi memiliki fungsi berbeda.
Meskipun sama-sama berupa ruang kosong, cofferdam dan void space memiliki fungsi yang berbeda. Cofferdam dirancang secara khusus sebagai ruang pemisah antar tangki agar cairan tidak bercampur, sekaligus berfungsi sebagai tempat pendeteksi kebocoran.
Sedangkan void space merupakan ruang sisa dari konstruksi kapal yang berfungsi untuk memperkuat struktur tanpa memiliki fungsi operasional secara langsung.
Cofferdam digolongkan sebagai Enclosed Space di Kapal, sehingga setiap prosedur keselamatan harus dipatuhi dengan ketat. Sebelum kru memasuki ruang ini, diperlukan ventilasi menggunakan blower portabel dengan kapasitas yang mampu melakukan sedikitnya delapan kali pergantian udara per jam.
Setelah itu, dilakukan pengujian gas untuk memastikan bahwa tidak terdapat zat berbahaya di dalam ruang tersebut.
Secara spesifik bagi kapal tanker, biasanya juga dilakukan proses purging menggunakan udara atau nitrogen guna membersihkan sisa gas berbahaya.
Pertanyaan yang Sering Muncul tentang Cofferdam
Banyak orang masih bertanya-tanya apakah wajib ada di semua jenis kapal. Jawabannya, hampir ada untuk semua konstruksi kapal modern, terutama kapal tanker. Namun, bentuk, ukuran, dan jumlahnya bisa berbeda-beda tergantung desain serta konstruksi dan stabilitas kapal
Pada kapal kargo, mungkin lebih sederhana, sementara pada pengangkut minyak atau kimia, desainnya jauh lebih kompleks karena dianggap memiliki risiko kebocoran lebih tinggi.
Dari sisi perawatan, banyak yang ingin tahu bagaimana cara perawatannya agar tetap aman. Pada praktiknya, ruang ini harus dijaga tetap kering, dilakukan ventilasi sebelum kru masuk, serta diuji dengan detektor gas untuk memastikan tidak ada zat berbahaya.
Inspeksi rutin juga sangat penting, terutama pada kapal tanker yang rawan kebocoran dan pencemaran. Menurut standar IMO, setiap cofferdam wajib diperlakukan sebagai enclosed space, sehingga semua prosedur keselamatan harus diterapkan secara ketat.
Terakhir, mengenai frekuensi inspeksi, sebaiknya diperiksa secara berkala sesuai jadwal docking kapal. Terutama yang menggunakan sistem pompa Framo, pemeriksaan cofferdam harus dilakukan lebih sering karena ruang ini juga terkadang menjadi tempat monitoring seal.

Post a Comment for "Pengertian dan Fungsi Cofferdam Di Kapal"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment