Tugas Oiler Di Kapal dan Sertifikat Yang Harus Dimiliki Sebelum Naik Kapal
Peran seorang oiler di kapal memang tidak menjadi sorotan utama tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga pengoperasian mesin dalam pelayaran. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebuah kapal dapat berlayar karena adanya mesin yang menggerakkannya.
Mesin ini harus dirawat dan diperiksa secara rutin setiap hari atau bahkan setiap jam. Salah satu kru kapal yang bertugas untuk melakukan pengecekan dan pemeriksaan tersebut adalah greaser.
![]() |
| Sumber gambar: pixabay |
Kita sebagai pelaut sering mengatakan bahwa jantung sebuah kapal adalah mesin. Mengapa demikian, karena apabila mesin induk mengalami kerusakan atau tidak dapat dioperasikan maka kapal tersebut tidak dapat melakukan pelayaran.
Jabatan Oiler di Kapal
Oiler atau greaser adalah kru kapal bagian mesin yang bertugas untuk melakukan pelumasan dan pengecekan terhadap performa alat-alat mesin di atas kapal dan melaporkannya kepada masinis apabilah terdapat kerusakan. Juga dikenal dengan istilah Greaser, bahkan beberapa negara menyebutnya sebagai oiler seperti Malaysia dan Philipina. Dia harus memastikan bahwa semua mesin dan peralatan beroperasi dengan baik dan aman. Serta melakukan pemeliharaan rutin di bawah pimpinan second engineer (masinis 2)
Jika ingin menjadi seorang greaser maka kamu harus menyadari bahwa pekerjaan ini membutuhkan ketekunan dan kedisiplinan dalam mempelajari banyak hal. Sekalipun kedengarannya tidak mudah tetapi setiap orang dapat menjadi seorang oiler dengan catatan bahwa harus tekun, rajin dan disiplin serta patuh pada atasan.
Melakukan pembersihan di ruang mesin juga menjadi salah satu tugasnya. Ketika kita berbicara tentang kebersihan maka banyak hal yang masuk dalam kategorinya seperti merapikan alat-alat yang digunakan.
Mencuci dan mengembalikan pada tempatnya yang semula ketika alat-alat tersebut telah digunakan dan menyusunnya dengan rapi pada tempatnya masing-masing.
Kebersihan terhadap penumpukan kotoran atau debu yang mungkin saja dapat mempengaruhi kinerja mesin sehingga dapat memberikan dampak yang negatif terhadap keamanan pelayaran.
Tugas Oiler di atas Kapal
1. Melakukan Pelumasan pada Mesin dan Peralatan Lainnya
Tugas utama seorang oiler adalah memastikan seluruh sistem mesin dan peralatan yang bergerak mendapatkan pelumasan secara optimal. Setiap bagian mesin yang mengalami gesekan, seperti bantalan, poros, dan gear, membutuhkan pelumasan untuk mengurangi keausan dan panas akibat gesekan. Pelumasan yang baik juga membantu menjaga efisiensi kerja mesin agar tetap stabil dan mencegah kerusakan dini.
Selain itu, harus mengetahui jenis dan spesifikasi pelumas yang digunakan di setiap bagian mesin. Tidak semua pelumas memiliki karakteristik yang sama ada pelumas khusus untuk tekanan tinggi, suhu tinggi, atau kecepatan putar tertentu. Oleh karena itu, ketelitian dan pemahaman terhadap sistem pelumasan kapal menjadi hal yang penting agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal bagi performa mesin.
Jjuga bertanggung jawab dalam memeriksa level oli, mendeteksi kebocoran, serta memastikan sistem pelumasan otomatis berfungsi dengan baik. Pencatatan penggunaan pelumas secara berkala penting untuk membantu perencanaan pemeliharaan berikutnya. Jika ditemukan keanehan, seperti oli yang cepat habis atau berubah warna, wajib segera melaporkannya kepada engineer untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
2. Melakukan Pemantauan dan Pengecekan terhadap Kondisi Mesin
Harus rutin melakukan pemeriksaan pada mesin induk dan mesin bantu untuk memastikan kondisi operasional tetap optimal. Pemantauan ini mencakup pengecekan tekanan oli, suhu air pendingin, tekanan bahan bakar, serta suara atau getaran yang tidak normal. Melalui observasi rutin, oiler dapat mendeteksi dini potensi masalah sebelum berkembang menjadi kerusakan serius.
Selain pengecekan fisik, juga harus mencatat hasil pengamatan dalam engine room logbook. Catatan ini menjadi dasar bagi engineer dalam melakukan analisis performa mesin dan menentukan langkah pemeliharaan berikutnya. Ketelitian dalam mencatat setiap perubahan kecil, seperti suhu yang meningkat atau getaran mesin yang bertambah, sangat penting untuk menjaga keandalan sistem permesinan kapal.
Komunikasi yang baik dengan engineer juga menjadi kunci utama. Setiap temuan tidak normal, seperti suara mendengung, kebocoran kecil, atau getaran berlebih, harus segera dilaporkan agar tindakan korektif dapat dilakukan dengan cepat.
3. Melakukan Pemeliharaan Mesin Secara Rutin
Memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kebersihan dan kesiapan semua peralatan di kamar mesin. Pemeliharaan rutin yang dilakukan mencakup pembersihan filter, penggantian oli, pengecekan sistem pendingin, serta pemeriksaan kebocoran pada pipa atau sambungan. Kegiatan ini dilakukan secara berkala untuk mencegah terjadinya kerusakan mendadak di tengah pelayaran.
Harus mengikuti instruksi dari Chief Engineer atau perwira mesin lainnya dalam pelaksanaan pemeliharaan. Mereka perlu memahami jadwal maintenance dan urutan kerja sesuai standar keselamatan di kapal. Dengan demikian, proses pemeliharaan berjalan efektif tanpa mengganggu operasi utama mesin.
Kedisiplinan dalam pemeliharaan rutin juga berperan penting dalam menjaga umur pakai mesin dan peralatan kapal. Mesin yang terawat dengan baik akan bekerja lebih efisien, mengurangi konsumsi bahan bakar, dan menekan biaya perbaikan besar di kemudian hari.
4. Ikut Serta dalam Pengerjaan dan Perbaikan Mesin
Ketika terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan di kamar mesin, harus turut berpartisipasi dalam proses perbaikan di bawah pengawasan engineer. Tugas ini meliputi membantu pembongkaran komponen, membersihkan bagian yang rusak, menyiapkan alat kerja, serta membantu pemasangan kembali setelah perbaikan selesai.
Dalam proses perbaikan, harus belajar memahami sistem mekanis dan prosedur kerja yang lebih kompleks. Hal ini menjadi bagian penting dari pengembangan kemampuan teknis mereka di bidang permesinan kapal. Dengan pengalaman tersebut, dapat meningkatkan keterampilannya dan menjadi lebih siap ketika naik jabatan ke posisi lebih tinggi seperti motorman atau junior engineer.
Kesigapan dan kerja sama dengan engineer menjadi faktor penentu keberhasilan perbaikan di kapal. Setiap pekerjaan harus dilakukan dengan memperhatikan prosedur keselamatan kerja, mengingat lingkungan kamar mesin memiliki risiko tinggi seperti panas ekstrem, kebisingan, dan tekanan tinggi.
Terlintas seperti tugas yang simpel tetapi ini tidak seperti yang kita bayangkan, karena di atas kapal begitu banyak pekerjaan, pemeliharaan, dan perbaikan yang harus dilakukan setiap saat.Tetapi semuanya itu akan terasa ringan jika kita melakukannya dengan ketekunan dan kerja sama tim yang baik.
Pemeliharaan yang dilakukan secara rutin akan mencegah kerusakan mesin yang dapat mengganggu pengoperasian kapal. Oleh karena itu, oiler harus memastikan semua mesin beroperasi dengan efisien agar kapal dapat melakukan pelayaran dengan lancar dan sampai pada tujuan yang diinginkan.
Selain itu, juga harus memiliki pemahaman terhadap perawatan alat-alat yang berada di kamar mesin seperti generator, pompa, kompresor dan alat mesin lainnya.
Terutama pada pompa seperti pompa air, pompa bahan bakar dan pompa ballas, ini harus dirawat secara rutin dan diperiksa apabila terdengar adanya keanehan.
Tetapi semua itu harus dibawa pengawasan Masinis 4 sebagai engineer yang bertanggung jawab atas pengoperasian pompa di atas kapal.
Keterampilan yang diperlukan untuk menjadi Oiler
1. Memiliki Pemahaman Teknis yang Baik
Harus memiliki dasar pengetahuan teknis yang kuat mengenai sistem permesinan kapal. Ini mencakup pemahaman tentang mesin induk, mesin bantu, sistem pelumasan, pendinginan, bahan bakar, dan sistem hidrolik. Dengan memahami bagaimana setiap sistem bekerja dan saling berhubungan, dapat menjalankan tugasnya secara efektif serta mengetahui area mana yang perlu diperiksa atau dirawat.
Selain memahami cara kerja mesin, kemampuan membaca dan menafsirkan diagram serta manual mesin juga sangat penting. Diagram teknis membantu mengenali bagian-bagian mesin secara detail, posisi komponen, serta alur kerja sistem. Ketika terjadi kerusakan, pemahaman ini memungkinkan untuk membantu engineer dalam menemukan sumber masalah dengan cepat.
Apabila memahami sistem permesinan dapat bekerja lebih mandiri, meminimalkan kesalahan, dan membantu menjaga kinerja mesin tetap optimal selama pelayaran. Dengan bekal pengetahuan yang kuat, ia menjadi bagian penting dalam menjaga keandalan operasional kapal.
2. Memiliki Kemampuan Menganalisis Masalah pada Mesin
Mesin kapal bekerja dalam kondisi berat dan terus menerus, sehingga potensi masalah seperti getaran berlebih, kebocoran oli, atau kenaikan suhu sangat mungkin terjadi. Harus mampu mengenali tanda-tanda awal dari kerusakan ini melalui pengamatan rutin, suara, bau, atau perubahan performa mesin.
Namun, dalam menjalankan perannya, greaser tidak boleh mengambil tindakan tanpa izin. Setelah menemukan adanya kelainan, wajib melaporkannya kepada engineer sebelum melakukan penanganan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memastikan tindakan yang diambil sesuai prosedur dan tidak menimbulkan kerusakan tambahan pada sistem mesin.
Dengan kemampuan analisis yang baik, akan membantu engineer melakukan perawatan prediktif yaitu mendeteksi potensi kerusakan sebelum terjadi. Cara kerja yang proaktif seperti ini tidak hanya menjaga keandalan mesin, tetapi juga menghemat waktu dan biaya operasional kapal.
3. Memiliki Keterampilan Mekanik pada Peralatan Mesin
Memiliki keterampilan mekanik yang mumpuni, terutama dalam penggunaan alat kerja seperti kunci pas, palu, bor, dan peralatan servis lainnya. Pengetahuan mengenai fungsi serta cara penggunaan alat secara benar membantu pekerjaan lebih cepat dan efisien tanpa menimbulkan kerusakan pada komponen mesin.
Bekerja di lingkungan berisiko tinggi, seperti area yang panas, licin, dan penuh peralatan berat. Oleh karena itu, ia harus memahami prosedur keselamatan, termasuk penggunaan personal protective equipment (PPE) seperti sarung tangan, pelindung telinga, dan helm. Kesalahan kecil dalam menggunakan alat dapat menyebabkan kecelakaan serius.
Kemampuan mekanik juga mencakup ketelitian dan kehati-hatian dalam setiap pekerjaan. Misalnya, memastikan baut dikencangkan sesuai torsi yang tepat, atau memastikan alat dikembalikan ke tempat semula setelah digunakan. Dengan disiplin dan keterampilan mekanik yang baik, diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional di kamar mesin dan menjaga keselamatan seluruh kru kapal.
Keterampilan ini dapat diperoleh ketika masih berada dalam bangku sekolah atau pada pengalaman kerja sebelumnya di bidang mesin, misalnya pernah bekerja di bengkel mobil, bengkel motor, atau tempat lainnya yang berhubungan dengan mekanik.
Dengan adanya pengalaman semacam ini maka seorang oiler akan mudah memahami pekerjaan yang ada di kapal. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang yang baru selesai dalam pendidikan boleh naik di atas kapal sebagai oiler, dengan catatan bahwa dia memiliki kelengkapan dokumen dan persyaratan lainnya untuk menjadi kru kapal.
Tantangan dalam pekerjaan seorang Oiler
Berbicara tentang tantangan, setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan dan resiko tersendiri.
Ada pekerjaan dengan risiko yang kecil ada pula pekerjaan dengan risiko yang besar, tetapi semua itu tergantung dari pribadi yang menjalankan pekerjaan tersebut.
Pekerjaan sebagai oiler tidaklah mudah dan tentu terdapat beberapa tantangan, tantangan-tantangan yang sering dihadapi antara lain:
- Kondisi kerja yang berat, seperti melakukan pekerjaan di ruang mesin yang panas dan mungkin bising atau bahkan harus bersiap untuk menghadapi cuaca yang ekstrim ketika kapal berlayar dan menghadapi ombak yang besar.
- Memiliki jam kerja yang cukup panjang. Bekerja dengan sistem shift dan biasanya bekerja 4 jam. tetapi ketika kapal tidak berlayar biasanya bekerja harian yang dimulai dari jam 07.00 sampai jam 05.00 sore. Waktu yang cukup panjang dan mungkin melelahkan, tetapi apabila dijalani dengan tekun dan penuh kesabaran pasti berlalu dan memberi manfaat yang baik bagi kita.
- Resiko keselamatan, ini mungkin yang menjadi tantangan terbesar yaitu resiko kecelakaan, karena bekerja bersama dengan mesin terbilang sebagai pekerjaan yang berat dan berbahaya katena memerlukan kewaspadaan dan ketelitian yang tinggi.
Penting untuk dipahami bahwa ada prosedur yang harus diikuti untuk menghindari berbagai macam resiko yang dapay terjadi.
Sekalipun kita berada dalam pekerjaan dengan risiko yang tinggi tetapi jika kita memperhatikan dan melakukan prosedur sebagaimana mestinya maka resiko tersebut dapat terhindarkan.
Dengan melakukan pelatihan secara rutin dan terus belajar memahami setiap pekerjaan yang dilakukan, maka hal ini dapat menghindarkan kita dari berbagai macam kesulitan yang dihadapi dalam dunia kerja.
Sertifikat dan Dokumen Penunjang Oiler
Untuk menjadi pekerja di atas kapal tentunya ada beberapa sertifikat pelaut yang harus dimiliki serta dokumen penting lainnya. Berikut ini sertifikat dan dokumen yang harus dimiliki antara lain:
- Persyaratan pertama adalah harus memiliki BST (Basic Safety Training), ini merupakan sertifikat pertama yang harus dimiliki oleh semua pelaut.
- Selain BST ada juga sertifikat lainnya yang harus dimiliki seperti MEFA, AFF, SDSD, PSCRB, dan SAT. Sertifikat ini akan membekali dia untuk memahami prosedur pencegahan terhadap situasi darurat di atas kapal. Selain itu, juga untuk memahami alat-alat keselamatan serta tindakan dan prosedur dalam mengantisipasi situasi darurat.
- Harus memiliki dokumen resmi dari perhubungan yaitu buku pelaut. Dari namanya saja buku pelau berarti setiap pelaut harus memiliki buku tersebut karena sebagai tempat untuk merecord semua pengalaman dan jenjang karir selama bekerja di kapal.
- Syarat lainnya adalah harus memiliki surat kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak yang ditunjuk oleh perusahaan untuk membuktikan bahwa dirinya sehat dan mampu melakukan pekerjaan dengan Fit.
- Harus memiliki ijazah dasar/Rating.
Apabila memiliki keinginan naik kapal dengan jabatan oiler maka perlu melengkapi persyaratan seperti sertifikat, dokumen, dan ijazah dasar sebagaimana yang dijelaskan di atas.
Gaji dan Pendapatan Oiler di Kapal
Jika kita berbicara tentang gaji oiler tentu akan berbeda-beda tergantung pada perusahaan di mana Dia bekerja.
Selain itu juga dipengaruhi oleh ukuran dan tipe kapal, semakin besar ukuran kapal maka tentu akan mendapat gaji yang besar pula.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi gaji dan pendapatan antara lain:
- Pengalaman kerja, ini merupakan salah satu penentu juga, karena bagi pemula dan yang sudah memiliki pengalaman tentu akan ditawari gaji yang berbeda. Jika baru mulai bekerja di industri pelayaran biasanya menerima gaji yang lebih rendah daripada yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun.
- Perusahaan pelayaran, perusahaan yang besar dengan reputasi yang baik biasanya akan memberikan gaji yang lebih besar, daripada perusahaan pelayaran kecil.
- Jenis kapal, pendapatan atau gaji di kapal kargo biasanya lebih rendah dibandingkan kapal penumpang dan kapal tanker. Ini disebabkan karena faktor kompleksitas dan risiko pekerjaan di kalal kargo terbilang lebih rendah. Untuk jenis kapal tanker, gas dan chemical memiliki resiko yang besar sehingga gaji yang didapatkan di sana pun akan lebih besar.
- Wilayah operasi kapal, jika bekerja pada kapal dengan rute internasional tentu akan mendapat gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang bekerja di wilayah lokal atau domestik.
Jika kita memperkirakan gaji di kapal maka faktor-faktor tersebut harus kita pahami terlebih dahulu. Untuk versi karyapelaut.com serta berdasar pada pengalaman penulis menyimpulkan bahwa kapal yang beroperasi di wilayah Indonesia gaji berkisar antara 3 juta sampai 6 juta.
Sedangkan untuk kapal yang beroperasi di wilayah internasional akan mendapatkan gaji dengan kisaran antara 5 juta sampai 10 juta. Dengan adanya keterampilan teknis juga sangat berpengaruh dalam perjalanan karirnya, dalam penempatan dan perekrutan. Ini akan menjadi salah satu penilaian dari perusahaan untuk memilihnya.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu tentu akan memperoleh pengalaman dan keterampilan yang akan meningkatkan kualitas dirinya.
Sehingga tidak menutup kemungkinan dapat meningkatkan ijazah yang dia miliki untuk naik jabatan, bahkan sekarang ini sudah banyak chief engineer yang juga berasal dari dasar.

Post a Comment for "Tugas Oiler Di Kapal dan Sertifikat Yang Harus Dimiliki Sebelum Naik Kapal"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment