Pengertian Laycan Kapal dan Contohnya Dalam Pelayaran
Dalam dunia pelayaran khususnya perjanjian kontrak pengangkutan kargo, ada banyak istilah yang perlu dipahami untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi. Salah satu istilah yang dimaksud tersebut adalah Laycan. Ini menjadi hal sangat penting dipahami oleh pemilik kapal (shipowner), penyewa kapal (charterer), agen kapal serta pihak manajemen perusahaan.
Contoh laycan kapal yang terdapat pada voyage order sebagai periode waktu yang menjadi patokan dalam pengoperasian seperti pemuatan dan pembongkaran suatu muatan |
Arti Laycan dalam Pelayaran dan Logistik
Laycan singkatan dari Laytime Cancelling Date. Laycan adalah periode waktu yang disepakati dalam suatu kontrak antara pencarter (charter party) dan pemilik kapal dengan ketentuan kapal harus tiba di pelabuhan dan siap untuk memuat atau membongkar muatan dan apabilah kapal tidak tiba pada periode waktu tersebut maka pencarter berhak membatalkan kontrak tanpa penalti.
Misalnya jika kapal mendapat perintah untuk muat CPO di Terminal Jakarta dengan Laycan 10 s.d 13 Juni 2025, artinya bahwa kapal tersebut harus tiba dan siap untuk melakukan pemuatan CPO di Terminal Jakarta pada periode yang telah ditentukan tersebut.
Apabila kapal tersebut tiba diluar dari batas waktu yang telah ditetapkan maka pencharter bisa saja membatalkan perjanjian tersebut tanpa ada sanksi dari pihak pemilik kapal.
Terdapat 2 hal penting yang perlu dipahami dalam perjanjian ini antara lain:
1. Tanggal Layday (NOR Tender)
NOR Tender adalah tanggal paling awal di mana kapal memberikan laporan bahwa kapal telah siap untuk melakukan muat atau bongkar pada suatu pelabuhan atau terminal.
Jika Kapal yang tiba sebelum tanggal laycan maka biasanya harus berlabuh jangkar hingga layday tiba untuk kemudian mengirimkan NOR (Notice of Readiness) kecuali ada kesepakatan lain yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
2. Cancelling Date (Tanggal Pembatalan)
Ini adalah tanggal terakhir di mana kapal harus tiba dan siap untuk memuat atau membongkar yang berarti bahwa apabilah kapal tidak tiba dan atau belum siap pada tanggal tersebut maka charterer memiliki opsi untuk membatalkan kontrak tanpa penalti.
Itulah sebabnya mengapa Nakhoda kapal selalu mengawasi kecepatan kapal dalam pelayaran guna untuk memastikan kapal berlayar dengan kecepatan maksimal, agar kapal dapat tiba di tempat tujuan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Fungsi Laycan dalam Perjanjian Kontrak Pelayaran
Mengapa sangat penting? Pentingnya tidak bisa dianggap remeh karena memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan Jadwal Kapal
Laycan memberikan kepastian jadwal bagi kedua belah pihak pencharter dan pemilik. Seorang pencharterer harus tahu kapan kargo mereka diharapkan untuk dimuat atau dibongkar karena mereka memiliki perencaan dalam mengatur pasokan kebutuhan agar tetap efektif dan terpenuhi.
Sedangkan pemilik kapal harus berkomitmen untuk mengatur kapalnya agar tiba dengan selamat dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Perlindungan dalam perjanjian Kontrak
ini yang sangat penting bagi pencharter karena berfungsi sebagai perlindungan terhadap keterlambatan kapal dari waktu yang telah disepakati sehingga tidak dapat lagi ditoleransi.
Jika keterlambatan sangat signifikan maka pencharter memiliki hak untuk mencari kapal lain untuk menghindari terjadinya kerugian.
3. Menghindari Risiko
Penetapan waktu diawal akan membantu dalam menghindari risiko. Ada banyak fakto yang dapat mengakibatkan terjadinya keterlambatan seperti cuaca buruk, arus, angin, performa mesin dan lain sebagainya.
Penetapan periode laycan dapat menghindari risiko seperti keterlambata. Itulah sebabnya periode waktunya biasanya tidak kurang dari 3 hari.
4. Sebagai Negosiasi
Menjadi salah satu poin penting ketika melakukan negosiasi pada setiap kontrak karena shipowner akan berusaha mendapatkan waktu yang lebih luas untuk meminimalisir terjadinya keterlambatan, sedangkan pencharterer menginginkan waktu yang lebih ketat dan efisien untuk memastikan pengoperasian pengiriman muatan tepat waktu.
Contoh Laycan dalam Praktik Pelayaran Kapal
Untuk lebih memahaminya, mari kita lihat beberapa contoh skenario berikut ini.
Contoh 1: Kapal tiba tepat waktu dalam periode yang disepakati
- Perjanjian Kontrak Laycan: 01 Juni – 03 Juni 2025
- Skenario: Kapal tiba di pelabuhan muat pada tanggal 02 Juni 2025 pukul 08:00 dan siap memuat. Yang artinya NOR Tender 08:00 waktu setempat.
- Maka hasilnya adalah waktu dalam kontrak terpenuhi karena Kapal siap dalam periode waktu yang disepakati. NOR dapat diserahkan dan laytime akan mulai berjalan sesuai ketentuan dalam kontrak.
Contoh 2: Kapal Tiba Lebih Awal dari Layday
- Perjanjian Kontrak Laycan: 11 Juni – 13 Juni 2025
- Skenario: Kapal tiba di pelabuhan muat pada tanggal 09 Juni 2025 pukul 15:00 dan siap memuat, NOR Tender 09 Juni 2025 pukul 15:00 waktu setempat.
- Maka hasilnya adalah: Meskipun kapal sudah tiba dan sudah siap, laytime tidak akan dimulai hingga 11 Juni 2025 pukul 00:01. Charterer tidak berkewajiban untuk memuat kapal sebelum layday, kecuali ada perjanjian khusus dalam kontrak (klausul early commencement).
Contoh 3: Kapal Terlambat Tiba dan Melewati Cancelling Date
- Ketentuan Kontrak laycan : 10 Juni – 14 Juni 2025
- Skenario: ETA Kapal di pelabuhan muat pada tanggal 16 Juni 2025 akibat adanya masalah mesin yang tidak terduga dan membutuhkan perbaikan.
- Maka hasilnya: Kapal tidak dapat mencapai waktu yang telah disepakati yakni sebelum atau pada cancelling date 14 Juni 2025. Charterer memiliki hak untuk membatalkan kontrak.
Dalam menentukan laycan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain:
- Ketersediaan Kargo dan kesiapan terminal pada pelabuhan muat.
- Kondisi Pelabuhan seperti ketersediaan dermaga.
- Rute Pelayaran seperti jarak tempuh, kondisi cuaca, kondisi laut dan alur pelayaran yang sempit dan ramai.
- Jenis Kapal dan Ukuran, Kapal yang lebih besar mungkin saja akan memerlukan waktu transit yang lebih lama atau memiliki batasan akses pelabuhan tertentu misalnya kendala draft kapal.
- Adanya kejadian tak terduga seperti bencana alam yang dapat mempengaruhi pergerakan kapal dan operator terminal.
Laycan menjadi elemen penting dalam kontrak pelayaran dan pengangkutan laut yang mengatur tentang periode waktu kedatangan dan kesiapan kapal melakukan proses bongkar atau muat. Oleh karena itu negosiasi yang teliti, cermat dan realistis dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak yang terlibat.
Post a Comment for "Pengertian Laycan Kapal dan Contohnya Dalam Pelayaran"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment