Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anemometer: Pengertian, Fungsi dan Cara Pengoperasiannya

Kali ini kita akan membahas tentang alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin yaitu Anemometer. Alat ini sangat penting untuk dipahami oleh setiap mualim di kapal, seperti apa fungsi dan bagaimana cara penggunaan dan pengoperasian Anemometer.

Dengan mengetahui arah dan kecepatan  angin maka kita dengan mudah dalam mengambil setiap tindakan yang berhubungan dengan navigasi kapal demi keselamatan pelayaran. Oleh karena itu dengan adanya anemometer ini membuat para navigator cukup terbantu dalam melakukan navigasi di atas kapal. Untuk memahami lebih lanjut tentang Anemometer berikut ini penjelasan lengkapnya.

Pengertian Anemometer

pengertian anemometer alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin

Anemometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu "anemos" yang berarti angin dan "metron" yang berarti ukuran. Anemometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Di atas kapal alat ini memiliki peranan yang penting karena kecepatan angin merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui dalam pengoperasian navigasi kapal.

Selain mengukur kecepatan angin anemometer juga dapat memberikan data mengenai arah angin. Meskipun arah angin tersebut masih relatif terhadap haluan sejati kapal. Sama halnya juga dengan kecepatan angin, juga masih relatif terhadap kecepatan kapal apabila kapal sedang berlayar. Oleh karena itu, data dari pengukuran angin tersebut harus dikoreksi untuk mendapatkan kecepatan dan arah angin yang sebenarnya.

Ada beberapa jenis anemometer yang biasanya digunakan baik di kapal maupun di industri lainnya dan tentu saja setiap jenis memiliki fitur yang unik. Ada yang sangat umum dan ada pula yang terbilang cukup langkah. Berikut ini adalah jenis-jenis anemomemeter:

  1. Mechanical Anemometer
  2. Ultrasonic Anemometer
  3. Cup and Propeller Anemometer
  4. Doppler Laser
  5. Hot-Wire
  6. Vane 
  7. Windmill 
  8. Ping-pong Ball 
  9. Pressure

Dari semua jenis anemometer di atas, yang paling sering kita jumpai di atas kapal adalah jenis cup dan propeller. Dimana alat ini dipasang pada tiang kapal di atas top deck.

Ada juga yang dikenal sebagai anemometer digital yang terbilang sebagai jenis portable karena sangat kecil dan mudah di bawah kemana-mana. Jenis yang berbasis digital masih menggunakan baterai sebagai sumber dayanya dan jenis ini tidak digunakan di atas kapal karena dianggap tidak akurat dan tidak efesien digunakan sebagai alat bantu dalam bernavigasi. 

Fungsi Anemometer

fungsi anemometer

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa Anemometer memiliki fungsi yang sangat penting di atas kapal dan juga dapat dikatakan bahwa merupakan alat navigasi yang selalu dipantau setiap saat untuk mendapatkan data mengenai kecepatan angin dan arah angin.

Berikut adalah fungsi Anemometer:

Mengukur Kecepatan Angin

Fungsi utama anemometer di kapal adalah untuk mengukur kecepatan angin. Kecepatan angin yang diukur akan digunakan untuk menentukan kondisi cuaca dan arah angin saat kapal berlayar. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas perjalanan kapal.

Memprediksi Cuaca Buruk

Dengan menggunakan anemometer, awak kapal dapat memprediksi cuaca buruk yang akan datang. Dalam kondisi cuaca buruk, kecepatan angin dapat meningkat secara signifikan dan hal ini dapat mempengaruhi kinerja kapal. Oleh karena itu, memprediksi cuaca buruk dengan akurat dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga keselamatan kapal dan penumpang dalam pelayaran.

Pedoman Mengukur Performa Kapal

Anemometer juga dapat digunakan untuk mengukur performa kapal. Dengan membandingkan kecepatan angin dengan kecepatan kapal, maka dapat diketahui apakah kapal sedang berlayar dengan optimal atau tidak. Hal ini sangat penting dalam memastikan efisiensi dan kecepatan perjalanan kapal.

Pedoman Mengontrol Kemudi Kapal

Kecepatan angin yang ditunjukkan oleh anemometer dapat juga digunakan sebagai pedoman dalam mengontrol kemudi kapal. Pada kondisi dimana angin kencang, kapal dapat terombang-ambing sehingga sulit untuk dikendalikan. Dalam keadaan seperti ini, kecepatan angin dapat digunakan sebagai pedoman dalam memperkirakan dan mengatur kemudi agar kapal tetap dalam jalur yang aman.

Dengan mengetahui kecepatan dan arah angin maka kita dapat menentukan haluan yang dilayari dan haluan yang dikemudikan. Dua hal ini sangat penting untuk diperhitungkan agar kapal dapat tiba ditempat tujuan dengan selamat melalui alur dan rute pelayaran yang telah ditentukan sebelumnya.

Membantu Navigasi Pelayaran

Penggunaan anemometer tentunya akan membantu meningkatkan keselamatan dalam bernavigasi. Dengan mengetahui kecepatan angin dan arah angin yang akurat, maka perwira jaga (Deck Officer) dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari situasi yang berbahaya demi keselamatan pelayaran.

Cara Mengoperasikan Anemometer

cara mengoperasikan anemometer

Untuk mengoperasikan Anemometer dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Pastikan anemometer telah terpasang pada tempat dengan udara terbuka yang dapat dijangkau oleh angin serta juga pastikan bahwa alat tersebut dapat bekerja dengan baik dan normal.
  2. Hubungkan arus listrik ke monitor indikator (Clipper)
  3. Tekan tombol power pada monitor untuk mengaktifkan, kemudian tunggu beberapa detik.
  4. Pada saat monitor indikator (Clipper) diaktifkan akan membutuhkan waktu 20 - 30 detik untuk merefresh dan melakukan analisa terhadap pengukuran angin.
  5. Pengukuran dan pembacaan mengenai arah dan kecepatan angin akan tampil pada layar monitor dan dapat anda baca dan lihat secara visual.
  6. Jika ingin merefresh kembali atau mengulangi pengukuran maka dapat dilakukan dengan menekan tombol refresh, maka secara otomatis monitor akan melakukan pengukuran dan pembacaan ulang. Namun perlu diketahui bahwa alat ini dapat secara otomatis dalam menampilkan dan memperbaharui data setiap waktu, sesuai dengan perubahan arah dan kecepatanangin.
  7. Untuk mengetahui arah angin maka anda dapat melihat lampu yang menyalah pada arah tersebut. jika lampu yang menyalah di posisi “NW” maka itu artinya arah angin adalah “Nort West”.
  8. Bila pada clipper monitor tersebut terdapat gambar kapal, maka anda bisa melihat dari mana datangnya angin apa kah dari depan, kanan, kiri dan belakang. Dan juga biasanya terdapat angka-angka disekitaran gambat tersebut yang menunjukkan arah angin berapa derajat.
  9. Pada malam hari kita dapat mengaktifkan dan mengatur cahanya (redup atau terang) dengan cara mengatur knof yang berada pada samping anemometer. Putar knof tersebut dan sesuaikan cahayanya sesuai kebutuhan anda.
  10. Lakukan perawatan secara berkala seperti membersihkan debu-debuh yang menempel pada layar dan badan monitor indikator untuk melindungi dari kerusakan serta tidak menghalangi kejernihan pandangan pada saat kita membaca data yang ditampilkan anemometer.

Perlu saya tegaskan bahwa mungkin saja setiap anemometer memiliki perbedaan dalam penggunaan dan pengoperasiannya. Namun pada dasarnya pengoperasian alat ini tidak memiliki perbedaan secara signifikan. Di atas kapal terdapat buku manual yang dapat anda gunakan sebagai pedomana jika memiliki kebingungan.

Persyaratan dan Ketentuan Anemometer

Ada beberapa persyaratan dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh anemometer yang digunakan di atas kapal. Berikut adalah beberapa persyaratan dan ketentuannya:

  1. Kapal yang beroperasi di laut harus dilengkapi dengan anemometer untuk memantau arah dan kecepatan angin. 
  2. Anemometer yang digunakan di kapal harus memenuhi standar internasional seperti IEC (International Electrotechnical Commission) atau ISO (International Organization for Standardization).
  3. Harus diuji secara teratur dan kalibrasi untuk memastikan keakuratannya. Dan Display monitornya harus dipasang pada tempat yang aman dan mudah dilihat, dijangkau dan diakses untuk memudahkan pemeliharaan dan pengambilan data pengukuran.
  4. Harus dilengkapi dengan perangkat pengaman untuk memastikan keamanannya terutama saat kapal oleng serta untuk mencegah kerusakan apabila kelebihan beban atau tekanan angin yang tinggi.
  5. Harus dilengkapi dengan sistem perekaman data yang dapat merekam pengukuran kecepatan angin secara berkala untuk mempermudah analisis dan pemantauan kondisi cuaca.
  6. Harus dilengkapi dengan sistem alarm yang dapat memberikan peringatan saat kecepatan angin melebihi batas aman atau terjadi perubahan yang signifikan.

Dalam menjaga keselamatan kapal di laut, SOLAS memberikan pedoman dan persyaratan yang ketat terkait penggunaan anemometer. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat yang digunakan di kapal adalah alat yang aman, handal, dan dapat memberikan pengukuran yang akurat. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap crew kapal untuk mematuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan.

Kelebihan dan Kekurangan Anemometer

Tentu setiap alat bantu navigasi memiliki kelebihan dan kekurangan, sama halnya dengan anemometer. Berikut ini penjabaran mengenai kelebihan dan kekurangannya.

Kelebihan Anemometer meliputi:

  1. Memiliki Akurasi pengukuran yang akurat dalam mengukur arah dan kecepatan angin. Hal ini memungkinkan kapal dalam memantau kondisi cuaca dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menjaga keselamatan.
  2. Mudah digunakan karena hanya perlu memasang sensor pada tempat udara terbuka kemudian kita dapat membaca hasil pengukuran pada layar atau indikator.
  3. Dapat digunakan di berbagai kondisi cuaca termasuk cuaca buruk dan kondisi cuaca laut yang tinggi seperti angin kencang dan lain sebagainya.
  4. Anemometer yang menggunakan baterai memiliki kapasitas yang cukup besar sehingga cenderung tahan lama sehingga kita tidak perlu sering menggantinya. Namun, yang digunakan di kapal biasanya langsung terkoneksi dengan arus listrik sehingga tidak membutuhkan pemasangan baterai.
  5. Mudah dibawa karena ringan dan juga mudah dipasang pada berbagai jenis kapal atau bangunan.
  6. Pengoperasiannya yang simpel dan mudah dipahami
  7. Dapat memberikan data pengukuran secara cepat sesuai dengan perubahan kecepatan angin dan arahnya.

Kekurangan Anemometer:

  1. Rentan terhadap kerusakan, terbuat dari bahan yang cukup rapuh dan rentan terhadap kerusakan. Hal ini terutama untuk jenis yang lebih murah atau yang terbuat dari bahan yang lebih ringan.
  2. Harga yang mahal, alat yang berkualitas tinggi dan akurat memiliki harga yang cukup mahal. 
  3. Ketergantungan pada sumber listrik, beberapa jenis anemometer memerlukan sumber listrik agar dapat beroperasi. Sehingga ini dapat menjadi masalah jika tidak ada sumber listrik yang tersedia, seperti pada kapal jika terjadi balck out maka alat ini pun akan off dan tidak bisa memberikan data pengukuran.
  4. Jika kapal sedang berlayar maka penunjukkan datanya harus dikoreksi karena arah dan kecepatan angin yang ditunjukkan masih dipengaruhi oleh kecepatan kapal serta haluan kapal.

Berapa Harga Anemometer

Harganya bervariasi tergantung pada jenis, merek, dan fitur yang digunakan dalam alat tersebut. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai harga anemometer:

Jenis

Ada beberapa jenis yang tersedia di pasaran, seperti jenis digital, analog, dan ultrasuara. Harga anemometer juga berbeda-beda tergantung pada jenisnya. Jenis digital biasanya lebih mahal dibandingkan dengan jenis analog. Danjenis ultrasuara biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dari jenis lainnya karena fiturnya jauh lebih canggih.

Merek

Terdapat banyak merek anemometer yang tersedia di pasaran, seperti Fluke, Testo, Kestrel, dan Lutron. Harga dari merek-merek tersebut juga berbeda-beda. Beberapa merek terkenal biasanya memiliki harga yang lebih tinggi karena reputasi dan kualitas produk lebih baik.

Fitur tambahan

Beberapa dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti pengukuran suhu, kelembaban, dan tekanan udara. Anemometer yang memiliki fitur tambahan ini tentu saja memiliki harga jauh lebih tinggi. Namun, jenis yang seperti ini masih sangat jarang saya temukan di kapal-kapal. 

Secara umum, harga anemometer dapat bervariasi antara beberapa ratus ribu hingga beberapa juta rupiah, tergantung pada jenis, merek, dan fitur yang disertakan dalam perangkat tersebut. Untuk keperluan profesional atau industri, harga yang digunakan biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang digunakan untuk keperluan pribadi. Namun, sebaiknya mempertimbangkan faktor kualitas dan fitur yang diperlukan pada saat ingin membelinya bukan hanya harga semata.

Kesimpulan

Sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin dan arah angin Anemometer banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti meteorologi, kelautan dan perkapalan, serta industri. Alat ini dapat membantu pengguna untuk memperoleh informasi penting mengenai kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi keselamatan, produktivitas, atau keuntungan bisnis mereka.

Meskipun anemometer memiliki kelebihan dalam hal akurasi pengukuran, kemudahan penggunaan, dan dapat digunakan di berbagai kondisi cuaca, tetapi juga memiliki kelemahan seperti harga yang mahal, ketergantungan pada sumber listrik, dan pengukuran yang terbatas. 

Namun, secara keseluruhan ini merupakan alat yang sangat berguna dalam mengukur kecepatan angin dan memantau kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi keselamatan dan produktivitas di atas kapal. Dengan memilih jenis yang tepat dan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku, maka kita dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan. 

Sebagai pelaut terutama untuk mualim (Deck Officer) harus memahami dengan baik mengenai alat ini seperti penggunaan dan pembacaan pengukuran pada indikator monitor.

Demikianlah artikel ini tentang Anemometer semoga memberikan pengetahuan yang baru dan memperluas wawasan bagi pembaca dan pengunjung website karyapelaut.com. Sekian terima kasih dan salam pelaut.

Yakob Taruklangi
Yakob Taruklangi Hi, I am Yakob Taruklangi, I am seafarer working onboard tanker ship as Deck Officer. I have been working since 2019. My hobby is writing and sharing experience with other specially for marine industry, shipping and life at sea.

Post a Comment for " Anemometer: Pengertian, Fungsi dan Cara Pengoperasiannya"