Fungsi Water Mist Di Kapal Sistem Kerja Dan Komponennya
Salah satu sistem pemadam kebakaran yang kini banyak digunakan di berbagai jenis kapal adalah Water Mist. Sistem ini terbukti efektif, ramah lingkungan, dan aman digunakan bahkan di ruang-ruang tertutup seperti ruang mesin, ruang akomodasi, hingga ruang muatan.
Apa itu Water Mist System di Kapal
| Alarm panel water mist yang ada di anjungan kapal yang berfungsi sebagai pemberi alarm ke perwira jaga saat sensor sistem mendeteksi adanya asap dan panas |
Water Mist adalah sistem pemadaman kebakaran otomatis atau semi-otomatis yang menggunakan air bertekanan tinggi untuk menghasilkan butiran - butiran air (mist) yang sangat halus. Butiran ini disemprotkan ke area yang terbakar untuk menurunkan suhu, mengurangi oksigen, dan mencegah terjadinya penyebaran api.
Bekerja dengan menyemprotkan air dalam bentuk partikel mikro berukuran 50–200 mikron melalui nozel khusus. Air dengan tekanan tinggi diubah menjadi semprotan halus berbentuk spray, yang sangat efektif untuk memadamkan api, terutama di ruang mesin kapal.
Berbeda dari sprinkler yang menyemprotkan air dalam jumlah besar, Water Mist System bekerja dengan prinsip "less water, higher efficiency", di mana kabut air menciptakan efek pendinginan dan isolasi yang sangat cepat.
Selain itu, alat pemadam kebakaran ini tidak bergantung pada sistem pemadam tetap lainnya seperti foam atau CO₂.
Fungsi Water Mist
1. Memadamkan Api dengan Efisien
Fungsi utama water mist adalah sebagai pemadam api di ruangan tertutup yang sangat efektif karena bekerja melalui tiga mekanisme utama yaitu pendinginan dengan cara mengurangi suhu api secara drastis karena luas permukaan partikel air yang besar.
Kemudian selanjutnya terjadi Reduksi Oksigen Lokal yaitu kabut air menguap dan menggantikan oksigen di sekitar titik api. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya Pemblokiran Radiasi Panas karena kabut air menyerap radiasi panas yang dapat mencegah penyebaran api.
2. Mengurangi Kerusakan Akibat Tekanan Air
Menggunakan air dalam jumlah minimal dan tidak menyebabkan kerusakan parah pada peralatan elektronik, mesin, atau dokumen, berbeda dengan sistem sprinkler biasa atau sistem CO₂ yang bisa membahayakan nyawa manusia.
Seperti ketika kita menggunakan fire hidrant dimana tekanan air yang keluar pada nozzle sangat besar sehingga dapat merusak benda-benda yang dikenai oleh tekanan semprotan. Sedangan alat ini menyemprotkan air dalam bentuk spray yang tidak akan merusak benda diseitarnya tetapi tetap efektif dalam memadamkan api.
3. Aman Digunakan saat Awak Masih di Dalam Ruangan
Berbeda dari sistem CO₂ yang sangat berbahaya, mematikan dan dapat mengakibatkan kerusakan mesin, alat pemadam ini aman digunakan bahkan saat kru masih berada dalam ruang terbakar misalnya engine room, pump room dan ruang akomodasi lainnya yang dilengkapi dengan sistem ini.
4. Sebagai Perlindungan pada Area dan Ruang Penting di atas Kapal
Beberapa ruang di kapal yang sulit di akses dengan fire hose dan hydrant atau karena didalam ruang tersebut terdapat peralatan yang vital dan krusial sehingga wajib dipasangi sistem pemadam ini.
Umumnya Water Mist hanya dipasang pada ruang-ruang yang dianggap penting seperti:
- Kamar Mesin (Engine room)
- Ruang alat perlengkapan elektronik (Electrical Room)
- Ruang Kemudi (Steering gear room)
- Ruang Pompa (Pump Room)
- Inert gas generator room
- Incinerator room
- Auxiliary boiler room
- Auxiliary generators
- Main engine cylinder head platform
- Purifier room
Dengan perlindungan menyeluruh di area-area tersebut dapat dikatakan bahwa risiko penyebaran api dapat dicegah dengan cepat dan efektif.
Sistem Kerja Water Mist di Kapal
Air dengan tekanan tinggi dialirkan melalui nozel khusus yang dirancang untuk bekerja pada tekanan antara 4 hingga 10 MPa, tergantung pada spesifikasi sistem.
Nozel ini mengubah air menjadi partikel kabut halus berukuran antara 50 hingga 200 mikron, sehingga meningkatkan kemampuan sistem dalam memadamkan api secara efisien.
Penempatan nozel harus diperhitungkan secara cermat, karena setiap nozel harus mampu menjangkau area tertentu secara menyeluruh agar tidak ada bagian yang terlewat saat terjadi kebakaran.
Tombol system start select pada panel kontrol utama harus selalu disetel pada posisi AUTO & MANUAL agar sistem dapat berjalan secara otomatis saat terjadi kebakaran. Mode ini merupakan satu-satunya pengaturan yang dapat mengaktifkan secara otomatis melalui sistem pendeteksian kebakaran.
Ada 2 jenis metode pengoperasian water mist sistem yaitu:
- Secara Otomatis, Sistem water mist akan bekerja secara otomatis menyemprotkan kabut air ke area yang terlindungi ketika detektor asap atau api mendeteksi adanya kebakaran. Pada saat yang sama, alarm berupa bunyi dan lampu indikator akan menyala di area yang terkena.
- Secara Manual, Selain otomatis, sistem juga dapat dioperasikan secara manual melalui panel kontrol utama atau dari titik pengendalian lokal kapan pun diperlukan, tanpa harus menunggu sinyal dari sistem alarm kebakaran.
Setelah dipastikan bahwa api sudah berhasil dipadamkan, maka sistem water mist dapat dihentikan secara manual dengan menonaktifkan sinyal dari sistem alarm kebakaran, kemudian menekan tombol STOP melalui panel kontrol utama dan melalui local control.
Komponen Utama Water Mist
1. Water Tank (Tangki Air)
Tangki air tawar berfungsi sebagai sumber utama cairan yang digunakan pada sistem dan berbeda dengan sistem pemadam kebakaran lainnya yang menggunakan bahan kimia, sistem ini hanya mengandalkan air murni bertekanan tinggi. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas air dalam tangki sangat penting agar sistem dapat bekerja dengan maksimal.
Tangki ini biasanya memiliki kapasitas yang cukup besar dan dilengkapi dengan indikator level air, serta sensor untuk memastikan air tetap tersedia dalam jumlah yang cukup. Tangki juga harus memiliki akses yang mudah untuk pengisian ulang dan pemeliharaan rutin. Posisi pemasangan tangki umumnya berada dekat dengan pompa untuk meminimalkan kehilangan tekanan pada saat air dipompa.
2. Pump (Pompa)
Pompa bertekanan tinggi merupakan komponen inti dalam sistem ini karena berfungsi untuk memberikan tekanan yang tinggi agar air dapat diubah menjadi pancaran halus saat keluar dari nozel. Tekanan kerja biasanya berkisar antara 4 hingga 10 Mpa, tergantung pada desain sistem dan luas ruang area yang dilindungi.
Pompa ini digerakkan oleh motor listrik dan terkoneksi langsung dengan sistem kontrol utama. Selain itu, beberapa sistem dilengkapi pompa cadangan (backup pump) sebagai pengganti jika pompa utama mengalami kerusakan.
Perawatan harus dilakukan secara berkala untuk menjaga performa pompa tetap baik. Dan apabila terjadi getaran berlebih, suara yang tidak normal atau penurunan tekanan maka harus dilakukan pengecekan secara menyeluruh.
3. Nozel
Nozel dalam sistem water mist didesain secara khusus agar dapat mengubah air dengan tekanan tinggi menjadi aliran spray. Tekanan pancaran air yang dihasilkan berkisar antara 50 hingga 200 mikron, sehingga mampu menyerap panas dan menurunkan suhu dengan cepat.
Material nozel biasanya terbuat dari baja tahan karat (stainless steel) agar tidak korosi meski terus-menerus terpapar kelembaban dan air. Selain itu, desainnya disesuaikan agar dapat mencakup area semprot yang luas dengan jarak antar nozel yang diperhitungkan secara presisi.
4. Isolation Valve (Katup Isolasi)
Katup isolasi berfungsi untuk memisahkan aliran air ke setiap area yang dilindungi. Dengan adanya jenis valve ini, kru kapal dapat mengarahkan semprotan hanya ke area yang mengalami kebakaran tanpa harus mengaktifkan seluruh sistem.
Masing-masing valve harus diberi tanda sesuai dengan area yang dilindungi, misalnya "Purifier Room", "Boiler Room", dan tempat lainnya yang tercover oleh sistem. Pemberian tanda akan sangat membantu dalam situasi darurat agar pengoperasian lebih cepat dan akurat.
5. Display Control (Panel Kontrol)
Panel kontrol merupakan pusat pengendali seluruh sistem water mist. Panel ini menampilkan status sistem secara real-time, termasuk tekanan air, posisi katup, level air tangki, dan sinyal dari detektor asap atau api. Di sinilah kru dapat mengaktifkan atau mematikan sistem baik secara otomatis maupun manual.
Tampilan panel biasanya dilengkapi dengan layar digital, indikator LED, alarm suara, dan tombol kontrol. Mode operasi dapat diatur pada posisi AUTO & MANUAL agar sistem bisa merespons secara otomatis terhadap kebakaran atau dioperasikan secara manual saat diperlukan. Selain itu, panel juga terkoneksi dengan sistem alarm kebakaran kapal untuk memberikan notifikasi saat ada panas dan asap yang terdeteksi.
6. Fire and Smoke Detectors (Detektor Api dan Asap)
Detektor ini bekerja secara terus-menerus untuk memantau lingkungan di ruang mesin dan area berisiko tinggi lainnya. Begitu asap atau panas terdeteksi melebihi ambang batas, maka alarm akan berbunyi untuk memberikan sinyal tentang adanya asap atau panas.
Detektor asap merespons partikel padat hasil pembakaran di udara, sedangkan detektor nyala api mendeteksi sinar ultraviolet atau inframerah yang dihasilkan api. Penggunaan kedua jenis detektor secara kombinasi meningkatkan akurasi dan kecepatan respon dari kru kapal.
Post a Comment for "Fungsi Water Mist Di Kapal Sistem Kerja Dan Komponennya"
Sobat pelaut yang ingin bertanya atau berbagi pengalaman silahkan tinggalkan komentar di bawah ini.
Post a Comment